Selasa, 05 Maret 2019

Segudang ilmu dari VCT Batch 2

Hai, sobat berbagi...

Sudah lebih dari satu tahun blog ini terlupakan karena kesibukan yang kurang bisa kompromi dengan kesempatan mencorat-coret di blog-ku ini. Tapi tidak pernah ada kata terlambat untuk berbagi, apalagi yang dibagi adalah pengalaman ataupun ilmu yang tidak mengenal istilah kadaluarsa :)


Nah, pada kesempatan kali ini, saya mau berbagi pengalaman dan pengetahuan yang saya peroleh dari Virtual Coordinator Training Batch 2 yang diselenggarakan oleh SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization). Gak nyangka bakal bertemu dengan orang-orang hebat di sini. Ada Pak Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku Director of SEAMEO Secretariat, ada Bu Zulaikha, Bu Ummi Tira Lestari, serta Bu Elis (SMAN 3 Bandung) dan Pak Hendra yang telah sangat sabar membimbing kami dalam Virtual Coordinator Training Batch 2 yang diselenggarakan mulai tanggal 16 Januari sampai dengan 17 Februari 2019.


Apa Virtual Coordinator Training VCT?


Awalnya saya benar-benar 'blank' ini acara seperti apa. Saya hanya diberi instruksi oleh Bapak Kepala SMK Bhakti Kencana Ciamis untuk mengikuti kegiatan tersebut. Beliau mengirimkan surat dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dimana setiap sekolah diharapkan dapat mengirimkan gurunya untuk berpartisipasi dalam kegiatanWorkshop Virtual Coordinator Training Batch 2 yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi WeBex.

Langkah pertama yang harus dilakukan calon peserta adalah melakukan registrasi secara online pada tautan yang terdapat pada surat tersebut. Kemudian kami dikoordinir dalam beberapa Grup WhatsApp dan saya kebetulan berada di Virtual Coordinator Indonesia - Grup 11 dengan bimbingan dan arahan dari Ibu Djubaedah dan Pak Hendra yang dengan tak bosan-bosan dan penuh kesabaran menjawab pertanyaan kami yang masih 'linglung' dengan aplikasi WeBex yang bagi saya pribadi ini adalah barang baru :) Grup WhatsApp ini digunakan sebagai wadah untuk tempat bertanya, curhat, berbagi pengalaman, dan ajang diskusi seputar VCT Batch 2.


Grup kami start lebih dulu, dimana pada tanggal 15 Januari pukul 19.00 - 22.30 member di grup kami mencoba untuk masuk ke meeting room di WeBex dengan bimbingan instruktur. Kami diajarkan cara masuk ke meeting room, menggunakan fitur-fitur yang ada di sana, dan juga etika ketika meeting berlangsung. Yang masih sangat nempel dalam ingatan saya adalah microphone harus selalu mute (dinonaktifkan) yang ditandai dengan warna merah di sekeliling gambar microphone apabila kita tidak sedang berbicara di meeting room. Karena jika tidak dimute, bisa dibayangkan akan ada banyak suara riuh dan gaduh di meeting, mengingat jumlah peserta yang bisa ratusan banyaknya. Kami juga diajarkan bagaimana caranya sharing tampilan layar PC atau android ke meeting room. Tak lupa kami pun diajarkan pula bagaimana mengaktifkan dan menonaktifkan kamera, sehingga tampilan wajah kami ikut narsis, nampang di meeting room :D Yang tak kalah penting juga adalah bagaimana cara memanfaatkan fitur chating di meeting room.


Tiga hari berikutnya yaitu tanggal 16 - 18 Januari 2019, kami mulai melakukan workshop secara online via WeBex. Kami diberi informasi tentang kegiatan VCT Batch 2 yang merupakan kelanjutan dari VCT Batch 1. Kegiatan ini dalam rangka persiapan untuk menghadapi era pendidikan 4.0. VCT diperlukan untuk memudahkan komunikasi yang dilakukan antar-stakeholder, khususnya dalam hal ini adalah di bidang pendidikan. Sasaran dari kegiatan VCT ini adalah para guru, baik SD, SMP, SMA, dan SMK, agar mampu meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dengan lebih efektif dan efisien, antara lain mampu menyelenggarakan pelatihan secara online (host), mampu menjadi narasumber (presenter), mampu menjadi moderator, selain tentunya menjadi partisipan yang aktif untuk peningkatan kemampuan dengan proses berbagi wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dengan orang lain secara online.


Tanggal 20 Januari sampai dengan 31 Januari kami diberi tantangan untuk bisa menyelenggarakan kegiatan berbagi ilmu yang diselenggarakan di meeting room dengan menjadi dua kali menjadi host, dua kali menjadi presenter dan dua kali menjadi moderator, serta aktif mengikuti kegiatan ini dengan juga menjadi partisipan yang aktif, sehingga diharapkan kegiatan transfer ilmu ini akan berlangsung dengan optimal.


Kami para peserta VCT Batch 2 dibekali ilmu cara membuat form secara online (dalam hal ini untuk presensi partisipan di meeting room) melalui zoho.com, cara menyingkat alamat URL dengan bit.ly, diajari cara merekam kegiatan online training dengan faststone dan juga bagaimana cara mengunggah hasil video rekaman ke youtube.


Sangat menarik seluruh kegiatan di VCT Batch 2 ini. Saya seperti seorang anak yang baru mendapatkan mainan baru, sehingga betah sekali di depan komputer untuk mencoba ilmu-ilmu baru tersebut.


Mengenal WeBex


Aplikasi ini menyediakan fasilitas meeting room. Setiap orang bisa masuk ke meeting room asal memiliki meeting number. Sedangkan passwordnya biasanya adalah 12345. Aplikasi ini bisa diakses langsung di situsnya via PC atau android, atau bisa pula diinstalasi di android. Untuk fasilitas yang gratisan, WeBEx hanya memberikan jatah untuk 3 partisipan dalam setiap meeting roomnya. Pembuat agenda meeting dinamakan host, yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan meeting di meeting room. Jadi selama meeting berlangsung, host tidak boleh keluar dari meeting room karena jika keluar, maka meeting room secara otomatis tertutup dan semua partisipan di meeting room juga otomatis keluar. Host mempunyai kendali penuh atas meeting room yang sedang berlangsung. Seorang host dapat menunjuk partisipan yang bergabung di meeting room tersebut sebagai presenter atau penyaji materi, sehingga presenter mampu menampilkan tampilan layar komputer atau laptopnya (share screen). Host juga mampu me-mute dan mengaktifkan audio dari setiap partisipan.



VCT Tak Hanya Sekedar Online Meeting

Benar-benar pengalaman yang luar biasa, bisa bergabung dengan VCT Batch ini. Saya tidak hanya dibuat terbengong-bengon oleh ide-ide dan inovasi-inovasi para pahlawan tanda jasa di seluruh Indonesia, tapi juga saya merasa pengetahuan dan kemampuan saya bertambah dengan sangat signifikan tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas pendidikan di tanah air. Mungkin karena saya gak melek-melek amat dengan perkembangan IT yang melejit secepat kilat, kilat. Saya jadi tahu cara membuat form online, menyingkat alamat URL, merekam layar, dan membuat flyer yang menarik baik secara desain ataupun narasinya.

Insya Allah pada kesempatan lain akan saya bagikan pengalaman bagaimana membuat form online, menyingkat alamat URL, merekam layar, dan membuat flyer yang menarik. Sebagai penutup, saya sisipkan video presentasi online saya. Semoga bermanfaat.